Selasa, 08 November 2016




Mengelola Siklus Hidup Pengembangan Sistem



Nama Kelompok :
Ernowo setiyo Jatmiko ( C1C015015)
Ogi Hermansyah ( C1C015028)
Ahsan Muafi F (C1C015041)
Muhammad Fikri Haikal (C1C015056)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

Siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle – SDLC) adalah untuk mengurangi risiko lewat perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan dokumentasi secara hati-hati dari aktivitas-aktivitas lama. Lima tahap dari Siklus hidup pengembangan sistem dijelaskan sebagai berikut.
  1. Strategi Sistem adalah untuk mengembangkan strategi sistem yang memerlukan memahami kebutuhan bisnis strategis organisasi. Ini mungkin berasal  dari misi perusahaan, analisis tekanan kompetitif terhadap perusahaan, dan keadaan pasar saat ini. Kebutuhan ini mencerminkan postif relative perusahaan guna mempertahankan keunggulan strategisnya.
  2. Insiasi Proyek. Insiasi proyek adalah proses proposal system di nilai untuk melihat konsistensinya dengan rencana sistem strategis dan dievaluasi dalam hal kelayakannya dan biaya-manfaatnya. Alternatif desain konseptial dipertimbangkan dan yang dipilih kemudian dimasukkan ke tahap konstruksi SDLC.
  3. Pengembangan di dalam Perusahaan. Sebelum disebutkan sebelumnya beberapa organisasi memiliki kebutuhan informasi yang unik yang dapat cukup terpenuhi hanya melalui pengembangan internal, langkah pengembangan di dalam perusahaan mencakup analisis kebutuhan pengguna, desain proses dan basis data, pembuatan tampilan pengguna, pemrogaman aplikasi, serta pengujian dan implementasi sistem yang sudah lengkap.
  4. Paket Komersial. Ketika sifat proyek dankebutuhan ijin pengguna, sebagian besar perusahaan akan mencari paket peranti lunak komersial yang sudah dikodekan, daripada mengembangkan sistem dari nol. Ada berbagai keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan yang bisa mengimplementasikan peranti lunak komersial. Di antaranya adalah biaya awal yang lebih rendah, waktu implementasi yang lebih singkat, pengendalian yang lebih baik, dan pengujian yang ketat oleh pemasok.
  5. Pemeliharaan dan Dukungan. Pemeliharaan mencakup perolehan dan implemantasi versi peranti lunak terbaru dari paket komersial serta modifikasi terhadap sistem yang ada agar dapat mengakomodasi perubahan dalam kebtuhan pengguna.

Partisipan Dalam Pengembangan Sistem
            Partisipan dalam pengembangan sistem dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu:
  1. Profesional sistem adalah analis sistem, desainer sistem, dan pemrogram. Orang-orang ini adalah yang membangun sistem.
  2. Pengguna akhir adalah orang-orangyang akan menggunakan sistem yang dibangun.
  3. Pemegang kepentingan adalah individu yang berada di dalam atau di luar perusahaan yang berhubungan dengan sistem tersebut, tetapi bukan merupakan pengguna akhir.

Strategi Sistem
            Tujuan dari strategi sistem adalah untuk menghubungkan proyek sistem individual denagn tujuan strategis dari perusahaan. Perusahaan yang mempertimbangkan strategis sistem secara serius membentuk komisi pengarah untuk memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap proyek sistem. Tahap strategi dalam SDLC terdiri atas tiga tugas utama yaitu menilai kebutuhan informasi strategis perusahaan, mengembangkan rencana sistem strategis, dan membuat rencana tindakan.

A.    Menilai Kebutuhan Informasi Strategis
Ø   Kebutuhan Bisnis Strategis
1.       Visi dan misi. Pengembangan strategi bisnis memerlukan pemahaman mengenai visi manajemen atas, yang telah mambentuk strategi bisnis organisasi.
2.       Analisis industri dan kompetensi
·               Analisis industri memberikan analisis faktor-faktor penggerak yang memengaruhi industri dan kinerja organisasi.
·               Analisis kompetensi memberikan gambaran yang lengkap mengenai efektivitas organisasi, seperti yang terlihat dalam empat filter strategis:
1.       Sumber daya
2.       Infrastruktur
3.       Produk/jasa
4.       Pelanggan

Ø   Sistem Warisan
Sistem warisan terdiri atas aplikasi, basis data, dan proses bisnis yang saat ini sedang berjalam sepenuhnya.
 Mengembangkan deskripsi arsitektur, Arsitektur sistem adalah struktur komponen, keterkaitannya, serta prinsip dan petunjuk yang mengatur desain dan evolusinya sepanjan waktu. Deskripsi arsitektur adalah deskripsi formal dari sistem informasi yang diatur dengan cara tertentu, sehingga dapat mengidentifikasi property structural dari sistem dan mendefinisikan komponen atau blok bangunan yang membentukan sitem informasi secara keseluruhan.

Ø   Umpan Balik
Tahap-tahap utama dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1.       Mengenali masalah
2.       Mendefinisikan masalah
3.       Mnetapkan tujuan sistem
4.       Menentukan kelayakan proyek
5.       Menyiapakan proposal proyek formal

Mengenali Masalah
Ø   Manajemen reaktif, menanggapi masalah tersebut hanya ketika masalah tersebut mencapai status kritis dan tidak dapat lagi diabaikan.
Ø   Manajemen proaktif tetap waspada terhadap tanda-tanda yang tidak terlihat dari masalah, dan secara agresif mencari-cari cara untuk memperbaiki sistem organisasi.

Mendefinisikan Masalah
            Manajer harus menghindari godaan untuk melakukan loncatan logika, dari pengenalan gejala ke definisi masalah. Penting sekali untuk tetap berpikiran terbuka dan mencegah mengambil keputusan tentang sifat masalah yang dapat menarik perhatian dan sumber daya dalam keputusan-keputusan yang keliru.

Menentukan Tujuan Sistem
            Kebutuhan informasi pengguna perlu ditetapkan dalam bentuk tujuan operasional untuk sistem informasi yang baru.


Kelayakan Proyek Pendahuluan
            Studi pendahuluan kelayakan proyek dilakukan ditahap awal untuk menentukan apakah sebuah proyek baik diteruskan atau tidak.
  1. Kelayakan teknis berhubungan denagn apakah sistem tersebut dapat dikembangkan dengan teknologi yang ada saat ini atau apakah diperlukan teknologi baru.
  2. Kelayakan ekonomi berkaitan dengan ketersediaan dana untuk menyelesaikan proyek.
  3. Kelayakan hukum mengidentifikasikan setiap konflik antara proposal yang diusulkan dan kemampuan perusahaan untuk bebas dari tanggung jawab hukumnya.
  4. Kelayakan operasional menunjukkan tingkat kecocokan antara prosedur-prosedur perusahaan yang ada saat ini serta keahlian personel dan persyaratan operasional dari sistem yang baru.
  5. Kelayakan jadwal berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan proyek dalam kerangka waktu yang diterima.

Menyiapkan Proposal Proyek Formal
            Proposal proyek sistem memberikan dasar bagi manajemen untuk memutuskan apakah akan meneruskan sebuah proyek atau tidak.


B.    Mengembangkan Rencana Sistem Strategis
Setelah mengumpulkan dan mendokumentasikan input dari rencana bisnis, isu-isu hukum, dan umpan balik pengguna, para anggota dari komisi pengarah dan profesional sistem mengevaluasi pro dan kontra dari masing-masing proposal.  Hal ini mencakup penilaian manfaat, biaya dan implikasi strategis dari masing-masing proyek terhadap organisasi. Pengembangan akan dilanjutkan bagi proposal yang menunjukan potensi yang paling besar.
Ø Membuat Rencana Tindakan
Balance scorecard adalah sistem manajemen yang memungkinkan organisasi untuk mengklarivikasi visi dan strategi, dan menerjemahkannya ke dalam tindakan.
1.       Perspektif Proses bisnis Internal, Metrik berdasrkan perspektif ini akan memungkinkan para manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan layanannya sesuai dengan permintaan pelanngan atau tidak.
2.       Perspektif Pelanggan, mencakup ukuran-ukuran yang objektif, seperti tingkat retensi pelanggan, serta kriteria  yang lebih subjektif, seperti penelitian pasar dan survei kepuasan pelanggan.
3.       Perspektif Keuangan, mencakup ukuran tradisional seperti probabilitas, laba, dan penjualan. Akan tetapi penekanan yang berlebih pada kinerja keuangan dapat mendorong terjadinya keputusan jangka pendek yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan dengan perspektif-perspektif lainnya.
4.       Balance Scorecard yang Diterapkan Pada Proyek TI, Melalui analisis indikator BSC, komosi pengarah dapat menetapkan prioritas dari beberapa proposal berdasarkan dampak stategisnya jika dipandang dari berbagai prespektif. Mereka bisa menggunakan metrik ini untuk mengidentifikasi proposal yang akan dilanjutkan ketahap inisiasi proyek dalam SDLC.
5.       Lahkah Survei, Fakta-fakta yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan pendahuluan tentang sisitem tersebut dikumpulkan dan dianalisis.
6.       Langkah Analisis, sebuah proses intelektual yang dilakukan bersamaan dengan pengumpulan fakta. Analis secar simultan melakukan analisis ketika dia mengumpulkan fakta. Hanya dengan mengetahui adanya masalah saja menunjukkan menunjukkan adanya pemahaman akan norma atau situasi yang diinginkan. Oleh karena itu,sulit untuk menentukandi titik mana survei akan berakhir dan analisis dimulai.
7.        Melakukan studi kelayakan dan terperinci, Penguji harus melakukan studi kelayakan terperinci(detailed feasibility study). Objectivitas merupakan hal yang esensial bagi penilaian yang adil bagi setiap desain. Kelompok ini harus terdiri dari menager proyek, seorang perwakilan pengguna sistem, dan profesional sistem yang bukan merupakan bagian dari proyek tetapi memiliki keahlian dalam bidang-bidang tertentu yang dicakup oleh study kelayakan.
8.       Melakukan Analisis Biaya-Manfaat, membantu menejemen menentukan apakah(dan sampai seberapa besar) manfaat yang dapat diterima dari sistem yang diusulkan akan melebihi biayanya. Teknik ini secara berkala akan idgunakan untuk menaksir nilai keuangan yang diharapkan dari investasi bisnis.

9.       Membandingkan Biaya Dan Manfaat, Langkah berikutnya dalam analisis biaya-manfaat adalah membandingkan biaya dan manfaat yang didefinikasi dalam dua langkah yag pertama.Dua metode yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi sistem infomasi adalah nilai sekrang bersih dan pembayaran kembali.
10.   Akuntan Dalam Pengelolaan SDLC, Proses SDLC menarik perhatian akuntan karena dua alasan. Pertama, pembuatan sistem informasi mewakili transaksi keuangan signifikan yang memerlukan sumber daya keuangan dan sumber daya manusia. Kedua yang lebih menekankan bagi para akuntan adalah produk yang dihasilkan SLDC. Kualitas sistem informasi akutansi berhubungan langsung dengan aktifitas SLDC yang menghasilkannya. Sitem ini digunakan untuk menyajikan informasi akutansi ke pengguna eksternal dan insternal.
11.   Peran Akuntan Dalam Strategi Sistem, auditor meninjau strategi sistem secara rutin. Sejarah telah menunjukkan bahwa perencanaan sistem yang hati-hati merupakan aktifitas yang berbiaya efektif dalam mengurangi resiko terjadinya sistem yang tidak dibutuhkan, tidak diinginkan, tidak efisien, dan tidak efektif. Baik auditor eksternal maupun auditor insternal memiliki perhatian khusus atas produk yang dihasilkan oleh sitem tersebut.
12.   Peran Akuntan Dalam Desain Konseptual, akuntan memainkan peran penting dalam konsepptual sistem. Akuntan harus mengetahui implikasi pengendalian dari setiap desain alernatif dan memastikan bahwa konvensi akutansi dan persyaratan hukum dapat terpenuhi. Beberapa teknik audit komputer mensyaratkan sistem untuk didesain dengan fitur-fitur audit tertentu. Fitur-fitur ini memerlukan sumber daya dan perlu dipertimbangkan pada saat desain konseptual.
13.   Peran Akuntan Dalam Pemilihan Sistem, kelayakan ekonomi dari sistem yang diusulkan merupakan perhatian utama bagi akuntan. Secara khusus akuntan harus memastikan bahwa:
a.       Hanya biaya yang bisa dihindari yang digunakan dalam perhitungan manfaat penghematan biaya.
b.      Tingkat bunga yang masuk akal digunakan dalam mengukur nilai sekarang dari arus kas.
c.       Biaya satu kali dan biaya berulang dilaporkan dengan lengkap dan akurat.
d.      Umur ekonomis yang realistis digunakan dalam membandingkan beberapa proyek.
e.      Manfaat yang tidak berwujud diberikan nilai keuangan yang masuk akal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar