Maulana Muharam C1C015094
Rifaldo Kamarga C1C015109
Hendrikus Andrianto C1C015116
v Memahami Isu
Etika dan Sosial yang berhubungan dengan sistem
Etika mengacu pada prinsip-prinsip benar atau salah
mengenai apa yang dilakukan seorang individu sebagai makhluk moral yang bebas,
yang digunakan untuk membimbing perilakunya. Sistem informasi mempertanyakan
pertanyaan etika yang baru, baik secara individu maupun bermasyarakat karena
menciptakan peluang dalam melakukan perubahan sosial yang mendalam dan
sekaligus mengancam eksistensi distribusi keuasaan,uang, han, dan kewajiban.
Isu etika menjadi begitu penting semenjak kemunculan
internet dan penjualan online. Internet
dan teknologi perusahaan digital semakin mempermudah dalam mengumpulkan
memadukan, dan mendistribusikan informasi. Masalah etika lainnya yang
berhubungan dengan sistem informasi adalah membangun konsekuensi yang dapat
diukur dalam sistem informasi, menentukan standar untuk menjaga kualitas sistem
yang melindungi keamanan individu maupun masyarakat, serta mempertahankan nilai
dan institusi yang dianggap penting bagi kualitas hidup di dalam masyarakat.
Model Pemikiran tentang isu etika, sosial dan politik
Isu etika, sosial dan
politik saling berkaitan. Etika yang mungkin akan dihadapi sebagai manajer
sistem informasi biasanya tercemin pada debat sosial dan politik. Salah satu
cara memikirkan hubungan tersebut ditunjukan pada gambar berikut.
5 Dimensi moral di era
informasi
Isu etika, sosial, dan
politik yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup dalam 5 dimensi moral
sebagai berikut
·
Hak dan
kewajiban informasi
·
Hak dan
kewajiban terkait kepemilikan
·
Akuntabilitas
dan pengendalian
·
Kualitas sistem
·
Kualitas hidup
Tren utama teknologi
yang meningkatkan istu etika
Isu etika telah mendahului teknologi informasi sejak
lama. Namum, teknologi informasi telah meningkatkan perhatian tentang isu
etika, menganggu kehidupan sosial yang ada. Beberapa tren utama dari teknologi
yang bertanggung jawab terhadap tekanan-tekanan di bidang etika.
v Etika di dalam
Masyarakat Informasi
Konsep
Dasar: Responbilitas, akuntabilitas, dan liabilitas
Pilihan
etika adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh individu yang bertanggung
jawab terhadap konsekuensi dan tindakannya. Responbilitas adalah elemen
utama dari tindakan etika. Responbilitas memiliki arti bahwa anda menerima
kemungkinan biaya yang akan timbul, tugas, dan kewajibas atas keputusan yang
anda buat. Akuntabilitas adalah
fitur dari sistem dan institusi soail yang berarti ada mekanisme yang sesuai
untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab mengambil tindakan dan siapa yang
bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut. Sistem dan institusi yang tidak
mampu menemukan orang yang pantas melakukan tindakan tertentu pada dasarnya
tidak mampu memberikan analisis etika ataupu tindakan etika. Liabilitas merupakan perluasan konsep dari responbilitas
yang mengarah lebih jauh ke bidang hukum. Liabitias merupakan fitur dari sistem
politik di mana suatu badan hukum di suatu tempat mengizinkan seseorang untuk
menerima perbaikan kerusahan yang terjadi pada dirinya yang disebabkan oleh
orang lain maupun organisasi.
Konsep-konsep
dasar ini membentuk analisis etika yang mendasar dari sistem informasi dan
orang-orang yang mengelolanya. Pertama, teknologi informasi disaring melalui
institusi sosial, organisasi, dan individual. Sistem-sistem tersebut tidak
berdampak bagi diri merka sendiri. Kedua, tanggung jawab terhadap konsekuensi
dari teknologi tersebut sepenuhnya jatuh pada institusi, organisasi, dan
manajer yang memilih untuk menggunakan teknologi tersebut. Ketiga, di dalam
masyarakat yang memiliki etika dan politik, setiap individu dapat memperoleh
ganti rugi dari kerusakan atau kerugian yang dideritanya melalui rangkaian
hukum yang dikarakteristikan
Analisis Etika
5
langkah proses yanag membantu analisis isu-isu etika.
·
Identifikasi dan
gambarkan fakta secara jelas
·
Definisikan
konflik atau dilemma dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi yang
terlibat
·
Identifikasi
pihak-pihak yang berkepentingan
·
Identifikasi
pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa anda ambil
·
Identifikasi
konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang anda ambil
Prinsip-prinsip Utama Etika
Beberapa
prinsip etika yang berakar dalam banyak kebudayaan yang telah bertahan
sepanjang sejarah :
·
Golden Rule Perlakuan
orang lain seperti yang kamu ingingkan orang lain perlakukan kepadamu
·
Kant’s Categorical Imperative Jika suatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang,
itu tidak pantas bagi seseorang
·
Descarte’s rule of change Jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan
berulang-ulang, maka tidak dapat diterapkan secara menyeluruh
·
Utilitarian Principle Ambil tindakan yang memberi nilai yang lebih tinggi
atau lebih besar
·
Risk Aversion Principle Ambil tindakan yang memberikan kerugian paling
sedikit atau biaya paling murah
·
Ethichal “no free lunch” rule Jika segala sesuatu diciptakan berguna untukmu maaka
hal tersebut memiliki nilai dan anda seharusnya berasumsi orang yang
menciptakannya mengharapkan kompensasi atas pekerjaannya
Kode etik professional
Kode
etik professional diresmikan oleh asosiasi professional seperti :
American
Medical Association (AMA), American Bar Association (ABA), Association of
Information Tehcnology Professionals (AITP) dll. Kelompok profesionl ini
bertanggung jawab kepada aturan khusus terkait profesi mereka masing-masing
menentukan tingkat kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.
Beberapa Dilema Etika dalam Dunia
Nyata
Sistem
informasi telah menciptakan dilema etika yang baru yang salah satunya berupa
rangkaian kepentingan yang saling berseteru satu sama lain. Sebagai contoh,
banyak perusahaan telepon berskala besor di Amerika Serikat menggunakan
teknologi informasi untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka.
Hak Informasi: Privasi dan
Kebebabasn di Era Internet.
Privasi adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri,
bebas dari penawasan siapapun maupun campur tangan pihak lain ataupun
organisasi, termasuk negara. Hak atas privasi juga terdapat di tempat kerja.
Teknologi sistem informasi mengancam hak atas privasi individu dengan melakukan
pelanggaran privasi secara murah, efektif dan menguntungkan.
Tantangan Internet terhadap Privasi
Teknologi
internet telah menghadirkan tantangan baru bagi perlindungan privasi seseorang.
Individu yang dikirim pada jaringan luas ini, akan melewati berbagai macam
sistem berbeda yang dapat memantau, menangkap, dan menyimpan setiap pertukaran
informasi yang melewatinya. Seperti halnya Cookies, Cookies adalah teks kecil yang tersimpan pada hard disk ketika
pengguna mengunjungi suatu situs web. Cookies mengidentifikasi perangkat lunak
yang digunakan oleh pengunjung dalam melakukan browsing internet dan memantau
kunjunan pada situs web.
Solusi Teknis
Karena
publik semakin waspada/kritis terhadap ancaman pelacakan perilaku, targeting
ads, dan kegagalan industry dalam menerapkan aturan internal yang memadai,
perhatian beralih ke browser. Banyak browser yang tidak memiliki fitur Do Not
Track. Bagi pengguna yang telah telah mengaktifkan Do Not Track, browser
tersebut akan meminta ke situs web agar perilaku pengguna tidak dilacak.
Internet Explorer maupun Mozilla’s Firefox telah menyediakan fitur ini.
Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual
Kekayaan
intelektual dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan oleh seseorang
ataupun organisasi. Teknologi informasi telah mempersulit perlindungan terhadap
kekayaan intelektual dikarenakan informasi yang tekomputerisasi dapat dengan
mudah disalin atau disebarluaskan lewat jaringan.
Rahasia Dagang
Setiap
produk hasil karya intelektual baik itu formula,perangkat,pola atau kompilasi
data yang digunakan untuk tujuan bisnis dapat digolongkan sebagai rahasia
dagang. Umumnya hukum yang mengatur rahasia dagang menjamin monopoli atas ide
yang digunakan dalam mengerjakan sesuatu produk tetapi monopoli tersebut dapat
menjadi sangat lemah. Keterbatasan perlindungan terhadap rahasia dagang adalah
meskipun secara nyata semua program perangkat lunak memiliki beberapa macan
elemen yang unik dan rumit, sangat sulit untuk mencegah agar ide dalam
pengerjaan poduk tersebut tidak jatuh ke masyarakat umum mengingat perangkat
Hak Cipta
Hak
cipta adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melindungi pencipta
karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain dengan
tujuan apa pun sepanjang hidup pencipta karya ditambah 70 tahun sesudah
kematiannya. Bagi karya intelektual yang dihasilkan oleh perusahaan,
perlindungan hak cipta diberikan selama 95 tahun sejak pertama kali karya
tersebut diterbitkan.
Paten
Paten
mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli eksklusif terhadap ide dibalik
penemuan yang diperoleh selama 20 tahun. Tujuan mengesahkan undang-undang hak
paten adalah untuk menjamin pemenu mesin,perangkat, atau metode baru mnerima
imbalan finansial secara utuh beserta dengan penghargaan lainnya bagi kerja
keras mereka.
Tantangan bagi Hak Kekayaan
Intelektual
Teknologi
informasi teknini,terutama perangkat lunak menimbulkan tantangan-tantangan yang
luar biasa terhadap kekayaan interlektual, sekaligus menciptakan
masalah-masalah etika,sosial, dan politis yang signifikan. Penyebaran jaringan
elektronis termasuk internet telah mempersulit perlindungan terhadap kekayaan
intelektual. Sebelum teknologi jaringan dipakai secara meluas, salinan dari
perangkat lunas, buku, artikel majalah, ataupun film harus disimpan ke dalam
media fisik seperti kertas, disk komputer, ataupun kaset video. Dengan
kehadiran internet, anda dapat menyalin dan mendistribusikan apa pun kepada
ribuan bahkan jutaan orang di seluruh dunia meskipun mereka menggunakan
komputer yang berbeda. Informasi dapat disalin secara illegal dari suatu tempat
dan didistribusikan lewat sistem dan jaringan lainnya yang tidak terlibat dalam
pelanggaran ini.
Masalah Liabilitas yang Berkaitan
dengan Komputer
Secara
umum, sangat sulit untuk meminta pertanggung jawaban kepada pihak pencipta
perangkat lunak terhadap nasabah perbankan. Seperti halnya dengan mesin atm.
Jika layanan ini gagal, nasabah akan kesulitan dan bahkan akan mengalami
kerugian secara ekonomis, apabila mereka tidak dapat bertransaksi pada saat
yang dibutuhkan.
Kualitas Sistem : Kualitas Data dan
Kesalahan Sistem
3
sumber pokok dari kinerja sistem yang bobrok adalah (1) celah/kelemahan dan
kesalahan pada sistem, (2) kegagalan perangkat keras ataupun fasilitas lainnya
yang disebabkan oleh alam maupun penyebab lainnya, dan (3) kualitas input data
yang buruk. Industry pelangkatlunak belum pernah menetapkan pengujian standar
dalam memproduksi eprangkat lunak yang dapat diterima meskipun memiliki sedikit
kecacatan. Meskipun celah/kelemahan pada perangkat lunak dan kerusakan pada
fasilitas sudah merupakan hal yang lumrah, sejauh ini sumber kegagalan sistem
dalam organisasi bisnis adalah kualitas data. Hanya sedikit perusahaan yang
secara rutin menguji kualitas data mereka.
Kualitas Hidup : Keadilan, Akses,
dan Batasan
Banyak
dari konsekuensi negative di bidang sosial ini datang bukan dari pelanggaran
terhadap hak individu ataupun pelanggaran kekayaan saja. Namun, konsekuensi
negative ini dapat sangat merugikan individu, masyarakat, dan institusi politik
sekalipun.
Daftar Pustaka :
Sistem Informasi Manajemen Edisi 13 Kenneth C Laudon | Jane P. Laudon
Daftar Pustaka :
Sistem Informasi Manajemen Edisi 13 Kenneth C Laudon | Jane P. Laudon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar