Rabu, 17 Mei 2017

Isu Etika dan Sosial di Sistem Informasi

Muhammad Fikri Haikal C1C015056
Maulana Muharam C1C015094
Rifaldo Kamarga C1C015109
Hendrikus Andrianto C1C015116


           
v  Memahami Isu Etika dan Sosial yang berhubungan dengan sistem
            Etika mengacu pada prinsip-prinsip benar atau salah mengenai apa yang dilakukan seorang individu sebagai makhluk moral yang bebas, yang digunakan untuk membimbing perilakunya. Sistem informasi mempertanyakan pertanyaan etika yang baru, baik secara individu maupun bermasyarakat karena menciptakan peluang dalam melakukan perubahan sosial yang mendalam dan sekaligus mengancam eksistensi distribusi keuasaan,uang, han, dan kewajiban.
            Isu etika menjadi begitu penting semenjak kemunculan internet dan penjualan online.  Internet dan teknologi perusahaan digital semakin mempermudah dalam mengumpulkan memadukan, dan mendistribusikan informasi. Masalah etika lainnya yang berhubungan dengan sistem informasi adalah membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sistem informasi, menentukan standar untuk menjaga kualitas sistem yang melindungi keamanan individu maupun masyarakat, serta mempertahankan nilai dan institusi yang dianggap penting bagi kualitas hidup di dalam masyarakat.
            Model Pemikiran tentang isu etika, sosial dan politik
Isu etika, sosial dan politik saling berkaitan. Etika yang mungkin akan dihadapi sebagai manajer sistem informasi biasanya tercemin pada debat sosial dan politik. Salah satu cara memikirkan hubungan tersebut ditunjukan pada gambar berikut.



5 Dimensi moral di era informasi
Isu etika, sosial, dan politik yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup dalam 5 dimensi moral sebagai berikut
·         Hak dan kewajiban informasi
·         Hak dan kewajiban terkait kepemilikan
·         Akuntabilitas dan pengendalian
·         Kualitas sistem
·         Kualitas hidup
Tren utama teknologi yang meningkatkan istu etika
            Isu etika telah mendahului teknologi informasi sejak lama. Namum, teknologi informasi telah meningkatkan perhatian tentang isu etika, menganggu kehidupan sosial yang ada. Beberapa tren utama dari teknologi yang bertanggung jawab terhadap tekanan-tekanan di bidang etika.




v  Etika di dalam Masyarakat Informasi
Konsep Dasar: Responbilitas, akuntabilitas, dan liabilitas
Pilihan etika adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh individu yang bertanggung jawab terhadap konsekuensi dan tindakannya. Responbilitas  adalah elemen utama dari tindakan etika. Responbilitas memiliki arti bahwa anda menerima kemungkinan biaya yang akan timbul, tugas, dan kewajibas atas keputusan yang anda buat. Akuntabilitas adalah fitur dari sistem dan institusi soail yang berarti ada mekanisme yang sesuai untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab mengambil tindakan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut. Sistem dan institusi yang tidak mampu menemukan orang yang pantas melakukan tindakan tertentu pada dasarnya tidak mampu memberikan analisis etika ataupu tindakan etika. Liabilitas  merupakan perluasan konsep dari responbilitas yang mengarah lebih jauh ke bidang hukum. Liabitias merupakan fitur dari sistem politik di mana suatu badan hukum di suatu tempat mengizinkan seseorang untuk menerima perbaikan kerusahan yang terjadi pada dirinya yang disebabkan oleh orang lain maupun organisasi.
Konsep-konsep dasar ini membentuk analisis etika yang mendasar dari sistem informasi dan orang-orang yang mengelolanya. Pertama, teknologi informasi disaring melalui institusi sosial, organisasi, dan individual. Sistem-sistem tersebut tidak berdampak bagi diri merka sendiri. Kedua, tanggung jawab terhadap konsekuensi dari teknologi tersebut sepenuhnya jatuh pada institusi, organisasi, dan manajer yang memilih untuk menggunakan teknologi tersebut. Ketiga, di dalam masyarakat yang memiliki etika dan politik, setiap individu dapat memperoleh ganti rugi dari kerusakan atau kerugian yang dideritanya melalui rangkaian hukum yang dikarakteristikan
Analisis Etika
5 langkah proses yanag membantu analisis isu-isu etika.
·         Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas
·         Definisikan konflik atau dilemma dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi yang terlibat
·         Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan
·         Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa anda ambil
·         Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang anda ambil
Prinsip-prinsip Utama Etika
Beberapa prinsip etika yang berakar dalam banyak kebudayaan yang telah bertahan sepanjang sejarah :
·         Golden Rule Perlakuan orang lain seperti yang kamu ingingkan orang lain perlakukan kepadamu
·         Kant’s Categorical Imperative Jika suatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang, itu tidak pantas bagi seseorang
·         Descarte’s rule of change Jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka tidak dapat diterapkan secara menyeluruh
·         Utilitarian Principle Ambil tindakan yang memberi nilai yang lebih tinggi atau lebih besar
·         Risk Aversion Principle Ambil tindakan yang memberikan kerugian paling sedikit atau biaya paling murah
·         Ethichal “no free lunch” rule Jika segala sesuatu diciptakan berguna untukmu maaka hal tersebut memiliki nilai dan anda seharusnya berasumsi orang yang menciptakannya mengharapkan kompensasi atas pekerjaannya
Kode etik professional
Kode etik professional diresmikan oleh asosiasi professional seperti :
American Medical Association (AMA), American Bar Association (ABA), Association of Information Tehcnology Professionals (AITP) dll. Kelompok profesionl ini bertanggung jawab kepada aturan khusus terkait profesi mereka masing-masing menentukan tingkat kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.
Beberapa Dilema Etika dalam Dunia Nyata
Sistem informasi telah menciptakan dilema etika yang baru yang salah satunya berupa rangkaian kepentingan yang saling berseteru satu sama lain. Sebagai contoh, banyak perusahaan telepon berskala besor di Amerika Serikat menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka.
Hak Informasi: Privasi dan Kebebabasn di Era Internet.
Privasi adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari penawasan siapapun maupun campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara. Hak atas privasi juga terdapat di tempat kerja. Teknologi sistem informasi mengancam hak atas privasi individu dengan melakukan pelanggaran privasi secara murah, efektif dan menguntungkan.
Tantangan Internet terhadap Privasi
Teknologi internet telah menghadirkan tantangan baru bagi perlindungan privasi seseorang. Individu yang dikirim pada jaringan luas ini, akan melewati berbagai macam sistem berbeda yang dapat memantau, menangkap, dan menyimpan setiap pertukaran informasi yang melewatinya. Seperti halnya Cookies, Cookies adalah teks kecil yang tersimpan pada hard disk ketika pengguna mengunjungi suatu situs web. Cookies mengidentifikasi perangkat lunak yang digunakan oleh pengunjung dalam melakukan browsing internet dan memantau kunjunan pada situs web.
Solusi Teknis
Karena publik semakin waspada/kritis terhadap ancaman pelacakan perilaku, targeting ads, dan kegagalan industry dalam menerapkan aturan internal yang memadai, perhatian beralih ke browser. Banyak browser yang tidak memiliki fitur Do Not Track. Bagi pengguna yang telah telah mengaktifkan Do Not Track, browser tersebut akan meminta ke situs web agar perilaku pengguna tidak dilacak. Internet Explorer maupun Mozilla’s Firefox telah menyediakan fitur ini.
Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual
Kekayaan intelektual dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi. Teknologi informasi telah mempersulit perlindungan terhadap kekayaan intelektual dikarenakan informasi yang tekomputerisasi dapat dengan mudah disalin atau disebarluaskan lewat jaringan.
Rahasia Dagang
Setiap produk hasil karya intelektual baik itu formula,perangkat,pola atau kompilasi data yang digunakan untuk tujuan bisnis dapat digolongkan sebagai rahasia dagang. Umumnya hukum yang mengatur rahasia dagang menjamin monopoli atas ide yang digunakan dalam mengerjakan sesuatu produk tetapi monopoli tersebut dapat menjadi sangat lemah. Keterbatasan perlindungan terhadap rahasia dagang adalah meskipun secara nyata semua program perangkat lunak memiliki beberapa macan elemen yang unik dan rumit, sangat sulit untuk mencegah agar ide dalam pengerjaan poduk tersebut tidak jatuh ke masyarakat umum mengingat perangkat
Hak Cipta
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melindungi pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain dengan tujuan apa pun sepanjang hidup pencipta karya ditambah 70 tahun sesudah kematiannya. Bagi karya intelektual yang dihasilkan oleh perusahaan, perlindungan hak cipta diberikan selama 95 tahun sejak pertama kali karya tersebut diterbitkan.
Paten
Paten mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli eksklusif terhadap ide dibalik penemuan yang diperoleh selama 20 tahun. Tujuan mengesahkan undang-undang hak paten adalah untuk menjamin pemenu mesin,perangkat, atau metode baru mnerima imbalan finansial secara utuh beserta dengan penghargaan lainnya bagi kerja keras mereka.
Tantangan bagi Hak Kekayaan Intelektual
Teknologi informasi teknini,terutama perangkat lunak menimbulkan tantangan-tantangan yang luar biasa terhadap kekayaan interlektual, sekaligus menciptakan masalah-masalah etika,sosial, dan politis yang signifikan. Penyebaran jaringan elektronis termasuk internet telah mempersulit perlindungan terhadap kekayaan intelektual. Sebelum teknologi jaringan dipakai secara meluas, salinan dari perangkat lunas, buku, artikel majalah, ataupun film harus disimpan ke dalam media fisik seperti kertas, disk komputer, ataupun kaset video. Dengan kehadiran internet, anda dapat menyalin dan mendistribusikan apa pun kepada ribuan bahkan jutaan orang di seluruh dunia meskipun mereka menggunakan komputer yang berbeda. Informasi dapat disalin secara illegal dari suatu tempat dan didistribusikan lewat sistem dan jaringan lainnya yang tidak terlibat dalam pelanggaran ini.
Masalah Liabilitas yang Berkaitan dengan Komputer
Secara umum, sangat sulit untuk meminta pertanggung jawaban kepada pihak pencipta perangkat lunak terhadap nasabah perbankan. Seperti halnya dengan mesin atm. Jika layanan ini gagal, nasabah akan kesulitan dan bahkan akan mengalami kerugian secara ekonomis, apabila mereka tidak dapat bertransaksi pada saat yang dibutuhkan.
Kualitas Sistem : Kualitas Data dan Kesalahan Sistem
3 sumber pokok dari kinerja sistem yang bobrok adalah (1) celah/kelemahan dan kesalahan pada sistem, (2) kegagalan perangkat keras ataupun fasilitas lainnya yang disebabkan oleh alam maupun penyebab lainnya, dan (3) kualitas input data yang buruk. Industry pelangkatlunak belum pernah menetapkan pengujian standar dalam memproduksi eprangkat lunak yang dapat diterima meskipun memiliki sedikit kecacatan. Meskipun celah/kelemahan pada perangkat lunak dan kerusakan pada fasilitas sudah merupakan hal yang lumrah, sejauh ini sumber kegagalan sistem dalam organisasi bisnis adalah kualitas data. Hanya sedikit perusahaan yang secara rutin menguji kualitas data mereka.
Kualitas Hidup : Keadilan, Akses, dan Batasan
Banyak dari konsekuensi negative di bidang sosial ini datang bukan dari pelanggaran terhadap hak individu ataupun pelanggaran kekayaan saja. Namun, konsekuensi negative ini dapat sangat merugikan individu, masyarakat, dan institusi politik sekalipun.

Daftar Pustaka :
Sistem Informasi Manajemen Edisi 13 Kenneth C Laudon | Jane P. Laudon


Tidak ada komentar:

Posting Komentar