Rabu, 05 Juli 2017

Perusahaan E-Commerce

Anggota :
Muhammad Fikri Haikal    C1C015056
Maulana Muharam S         C1C015094
Hendrikus Andrianto         C1C015116

Renan Store merupakan E-Commerce yang bergerak dalam penjualan produk Apple baik baru maupun bekas. Renan Store sendiri sebelumnya hanya berjualan secara online lewat Instagram, setelah berkembangnya penjualan membuka outlet di 3 kota. dan barulah di 2017 membuat web resmi penjualan yang memudahkan pembeli untuk membeli produknya tersebut. Renan Store sendiri masuk dalam tipe Business To Consumers (B2C) karena menjual sendiri barangnya langsung ke konsumen. Renan Store masuk dalam model E-Tailer, serta sumber pendapatannya murni dari keuntungan penjualan saja (Sales Revenue Model)
Dowa Bag Jogja merupakan E-commerce yang bergerak dalam penjualan tas rajut. Dowa sendiri merupakan produk lokal dari jogja, yang sudah cukup terkenal bagi kalangan pecinta tas rajut. Dowa sendiri masuk dalam tipe Business to Consumers (B2C) karena Dowa sendiri menjual barang-barangnya langsung ke konsumen. Dowa sendiri masuk dalam model E-Tailer, serta sumber pendapatannya murni dari keuntungan penjualan saja (Sales Revenue Model)
Guten inc merupakan E-Commerce yang bergerak dalam penjualan sepatu kulit namun sekarang guten inc tidak hanya menjual sepatu namun juga menjual baju serta aksesoris kulit lainnya, Guten Inc masuk dalam tipe Business to Consumers (B2C) karena menjual sendiri barangnya langsung ke konsumen, Guten Inc masuk ke dalam model E-Tailer, serta pendapatannya murni dari keuntungan penjualan saja (Sales Revenue Model)
Bookmyshow merupakan E-Commerce yang bergerak dalam penjualan tiket bioskop, event baik olahraga maupun musik. Seperti tiket konser Ed Sheeran yang dapat dengan mudahnya kita beli disini . Bookmyshow masuk dalam tipe Business to Consumers dengan catatan menjual “produk” orang lain, dimana bookmyshow lebih seperti perantara yang mempermudahkan kita dalam membeli tiket. Bookmyshow masuk ke dalam tipe penyedia layanan karena menjual layanan jasa dari penjual tiket ex : CGV, XXI dan lainnya. Bookmyshow model penerimaan pendapatan adalah (Transaction Fee Revenue Model) dimana hanya mendapatkan pendapatan untuk menyediakan layanan transaksi.

Batik Air
Maskapai penerbangan swasta terbaru Indonesia yang didirikan pada tahun 2013. Maskapai ini merupakan anak perusahaan Lion Air yang berlayanan penuh, Batik air merupakan E-commerce yang bergerak dalam penjualan tiket pesawat dengan rute nasional maupun internasional dengan kelas ekonomi dan bisnis, serta juga menawarkan bentuk promosi yang diberikan oleh batikair.com. Batik air merupakan masuk dalam tipe Bussiness to Consumers ( B2C ) karena menjual sendiri jasa melalui tiket pesawat langsung ke konsumen, serta pendapatannya murni dari keuntungan penjualan saja.
           Garuda Indonesia
Maskapai penerbangan Nasional Indonesia. Dengan slogan “The Airline of Indonesia”, Garuda indonesia merupakan E-commerce yang bergerak dalam penjualan tiket pesawat dengan rute nasional maupun internasional dengan kelas first class, excecutive class, economy class dan memiliki banyak anak perusahaan contohnya PT Aerowisata yang bergerak dibidang industri pariwisata, dalam E-commercenya juga menawarkan car rental/transfer yaitu penjemputan atau pengantaran konsumen dari atau ke bandara suatu kota/negara. Garuda Indonesia merupakan masuk dalam tipe Bussiness to Consumers ( B2C ) karena menjual sendiri jasa melalui tiket pesawat dan car rental langsung ke konsumen.
CGV online
Merupakan E-Commerce yang bergerak dalam penjualan tiket bioskop CGV itu sendiri. CGV online masuk dalam tipe Business to Consumers dimana CGV menjual jasanya dalam menayangkan film di bioskop. CGV online masuk ke dalam tipe penyedia layanan. CGV online model penerimaan pendapatan adalah (Transaction Fee Revenue Model) dimana hanya mendapatkan pendapatan untuk menyediakan layanan transaksi. Dimana perhitungannya biasanya 10% untuk pajak. 40% untuk pembuat film dan 50% untuk pemilik bioskop dimana ini adalah CGV
          Milamili
Merupakan E-Commerce yang bergerak dalam penjualan barang fashion,lifestyle bahkan menjual minuman seperti kopi. Milamili masuk dalam tipe Business to Consumers (B2C) karena menjual sendiri barangnya langsung ke konsumen, Milamili masuk ke dalam model E-Tailer, serta pendapatannya murni dari keuntungan penjualan saja (Sales Revenue Model)
          Trubus Online
Merupakan E-Commerce yang bergerak dalam penjualan majalah trubus sendiri. Trubus sendiri merupakan salah satu majalah kesehatan. Trubus online masuk dalam tipe Business to Consumers (B2C) karena menjual sendiri barangnya langsung ke konsumen, Trubus masuk ke dalam model E-Tailer, serta pendapatannya murni dari keuntungan penjualan saja (Sales Revenue Model)
           Unipin
Merupakan E-Commerce yang bergerak dalam penjualan credit untuk game online di indonesia. tujuan dari Unipin adalah menjadi sebuah solusi yang menyediakan pembayaran untuk semua jenis game online di seluruh Indonesia. Unipin masuk dalam tipe Business to Consumers dengan catatan menjual “produk” orang lain, dimana Unipin lebih seperti perantara yang mempermudahkan kita dalam membeli credit game. Unipin masuk ke dalam tipe penyedia layanan karena menjual layanan jasa dari penyedia layanan game seperti Steam,lytogame,megaxus dll. Unipin model penerimaan pendapatan adalah (Transaction Fee Revenue Model) dimana hanya mendapatkan pendapatan untuk menyediakan layanan transaksi.

Selasa, 13 Juni 2017

Amazon Web Service



Anggota :
Muhammad Fikri Haikal C1C015056
Maulana Muharam S C1C015094
Hendrikus Andrianto C1C015116

Amazon Web Services adalah sekumpulan layanan-layanan berbasis Cloud Computing yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002. Meskipun salah satu perusahaan raksasa internet ini sering kita kenal untuk membeli buku dan lagu, namun sekarang Amazon telah menambah layanannya dalam hal infrastrutktur cloud computing.
Amazon Web Services ini menyediakan layanan-layanan nya yang saling terintegrasi dan mudah kustomisasi. Pada tahun 2006, amazon mengenalkan Amazon’s Elastic Compute cloud (EC2) sebagai commercial web service yang menyediakan akses cloud kepada perusahaan dan individu untuk menyewa komputer storage yang bisa digunakan sebagai platform pengembangan aplikasi secara online, inilah awal dari IaaS, yaitu perusahaan yang menyediakan infrastruktur sebagai sebuah layanan.

Manfaat Amazon Web Services
     Amazon Web Services menyediakan layanan infrastruktur kunci bisnis dunia yang bermanfaat untuk membangun bisnis perusahaan dan sebagai akses penawaran produk dari suatu perusahaan ke perusahaan lain.
         Amazon Web Services juga menyediakan layanan cloud computing sehingga pengguna dapat menyimpan data secara permanen di dalam server di internet.

Kelebihan Amazon Web Services
  • Aman. Amazon Web Services menyediakan kontrol akses untuk memastikan topik dan pesan dijamin terhadap akses yang tidak sah
  • Fleksibel. Amazon Web Services dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
  • Efisiensi waktu dalam bisnis. Perusahaan-perusahan akan lebih dimudahkan dalam melakukan jual beli dengan menggunakan Amazon Web Services.

Kekurangan Amazon Web Services
  • Harga produk yang ditawarkan perusahaan tidak dapat ditawar-tawar
  • Barang yang ditawarkan tidak sebanding dengan yang asli

Layanan
Layanan Amazon Web Services dapat dikelompokkan menjadi 5 bagian besar

Layanan Komputasi
      Layanan ini di khususkan untuk memberi infrastruktur untuk pengguna yang ingin menggunakan Amazon untuk melakukan komputasi seperti server atau clustered server. Di mana server-server tersebut disebut instance.
  • Amazon Elastic Compute Cloud (EC2) adalah platform komputasi berupa virtual computer yang dapat di kustomisasi maupun di kembangkan dengan menggunakan prinsip cluster dan load balance.
Untuk menggunakan Amazon EC2, Anda cukup:
·    -) Pilih Gambar Mesin Mesin Amazon (AMI) yang telah dikonfigurasi sebelumnya dan templated untuk segera bangun dan berjalan. Atau buat AMI yang berisi aplikasi, perpustakaan, data, dan pengaturan konfigurasi yang terkait.
·         Konfigurasi keamanan dan akses jaringan pada instance Amazon EC2 Anda.
·    -)Pilih jenis contoh yang Anda inginkan, lalu mulai, hentikan, dan  pantau sebanyak mungkin contoh AMI Anda, dengan menggunakan API layanan web atau berbagai alat manajemen yang disediakan.
·       -) Tentukan apakah Anda ingin berjalan di beberapa lokasi, gunakan endpoint IP statis, atau lampirkan  blok penyimpanan persisten ke instance Anda.
   Bayar hanya untuk sumber daya yang benar-benar Anda konsumsi, seperti misalnya jam atau transfer data.
  • Amazon Elastic Map Reduce adalah layanan yang membantu dalam analisis data seperti data penjualan, data stock, data server log dan lain-lain. Yang kemudian data-data tersebut dapat di konversikan menjadi sebuah hasil analisis yang dapat digunakan dalam sistem pengambil keputusan.
  • Elastic Load Balancing adalah layanan yang menjadi satu paket dengan Amazon EC2, di mana layanan ini berfungsi untuk menyeimbangkan beban antara instance-instance yang kita miliki dalam Amazon EC2.

Layanan Penyimpanan
        Layanan yang memberi infrastruktur untuk pengguna yang ingin menggunakan Amazon untuk melakukan penyimpanan. Layanan ini dapat digunakan oleh user sebagai media backup maupun Content Delivery Network (CDN).
-) Amazon Simple Storage Service (S3) adalah layanan media penyimpanan media internet. Amazon S3 dapat menjadi shared folder maupun Network Attached Storage.

Diambil dari situs amazon  langkah  membuat S3 yaitu :
“The Amazon S3 Getting Started Guide shows you how to start using the AWS Management Console with Amazon S3. To get started you:
1. Sign up for Amazon S3
2. Create a Bucket
3. Add an Object to a Bucket
4. View an Object
5. Move an Object
6. Delete an Object and Bucket
7. Where Do I Go From Here”

-) Amazon Elastic Block Store (EBS) adalah tempat penyimpanan di sistem operasi Amazon EC2. EBS ini juga merupakan media yang disimpan diatas Amazon S3
Amazon EBS dibuat di Zona Ketersediaan tertentu dan bisa berukuran 1 GB sampai 16 TB. Setelah volume dibuat, ia dapat dilampirkan ke instance Amazon EC2 manapun di Zona Ketersediaan yang sama. Setelah terpasang, ia akan muncul sebagai perangkat terpasang yang mirip dengan hard drive atau perangkat blok lainnya. Pada saat itu, instance bisa berinteraksi dengan volume seperti halnya dengan drive lokal, memformatnya dengan sistem file atau menginstal aplikasi di dalamnya secara langsung.

        Volume hanya dapat dilampirkan pada satu contoh pada satu waktu, namun banyak volume dapat dilampirkan ke satu contoh saja. Ini berarti Anda dapat melampirkan beberapa volume dan mengarahkan data Anda ke seluruh mereka untuk meningkatkan kinerja I / O dan throughput. Hal ini sangat membantu untuk aplikasi gaya database yang sering ditemui banyak pembacaan dan penulisan acak di seluruh dataset. Jika sebuah instance gagal atau terlepas dari volume Amazon EBS, volumenya dapat dilampirkan ke instance lainnya di Zona Ketersediaan itu.
       Volume Amazon EBS juga dapat digunakan sebagai partisi boot untuk instance Amazon EC2, yang memungkinkan Anda menyimpan data partisi boot Anda melebihi masa pakai instance Anda, dan menggabungkan AMI Anda dengan sekali klik. Anda juga dapat menghentikan dan memulai ulang contoh yang boot dari volume Amazon EBS sambil melestarikan negara, dengan waktu mulai berjalan sangat cepat.

-) AWS Storage Gateway adalah layanan penyimpanan yang disediakan Amazon untuk perusahaan berskala besar.
-) Amazon CloudFront adalah layanan untuk distribusi konten ke berbagai lokasi server Amazon.

Layanan Basis Data
     Layanan ini di khususkan untuk basis data, di mana basis data kita tersebut disimpan di cloud. Dan dapat di akses dari mana saja secara aman, cepat dan terpecaya.
  1. Amazon Relational Database Service (RDS) adalah layanan server basis data di mana data dan server akan berada di cloud yang akan menjamin kualitas koneksi, kecepatan, keamanan dan kehandalan. Kita dapat memiliki aplikasi server yang kita mau seperti: MySQL, Oracle dan SQL Server.
  2. Amazon DynamoDB adalah layanan server basis data yang NoSQL dengan kualitas koneksi, kecepatan, keamanan dan juga mudah di setup dan konfigurasi.
  3. Amazon SimpleDB adalah layanan server basis data yang NoSQL yang mirip dengan Amazon DynamoDB namun dengan skala yang lebih kecil.
  4. Amazon ElastiCache adalah layanan memory chache di atas cloud. 
Layanan  Jaringan
       Layanan ini di khususkan untuk mengatur jaringan antara layanan-layanan yang di dalam cloud maupun di luar cloud.
  1. Amazon Route 53 adalah  layanan untuk Domain Server Name (DNS).
  2. Amazon Virtual Private Cloud (VPC) adalah layanan untuk membuat private cloud dengan menggabungkan layanan-layanan yang ada dalam Amazon Web Services.

  • Beberapa Pilihan Konektivitas
Berbagai pilihan konektivitas ada untuk Amazon Virtual Private Cloud Anda. Anda dapat menghubungkan VPC Anda ke Internet, ke datacenter Anda, atau VPC lainnya, berdasarkan sumber daya AWS yang ingin Anda buka secara terbuka dan yang ingin Anda jaga.
        Sambungkan langsung ke Internet (subnet umum) - Anda dapat meluncurkan contoh ke subnet yang dapat diakses publik tempat mereka dapat mengirim dan menerima lalu lintas dari Internet Sambungkan ke Internet menggunakan Network Address Translation (subnet pribadi) - Subnet pribadi dapat digunakan untuk kasus yang tidak ingin Anda atasi secara langsung dari Internet.
       Contoh di subnet pribadi dapat mengakses Internet tanpa mengekspos alamat IP pribadi mereka dengan mengarahkan lalu lintas mereka melalui gateway Network Address Translation (NAT) di subnet publik.

       Sambungkan dengan aman ke pusat data perusahaan Anda - Semua lalu lintas ke dan dari kejadian di VPC Anda dapat diarahkan ke pusat data perusahaan Anda sesuai dengan standar industri, koneksi VPN perangkat keras IPsec terenkripsi.
Terhubung secara pribadi ke VPCs-Peer VPC lainnya untuk berbagi sumber daya di beberapa jaringan virtual yang dimiliki oleh akun AWS Anda atau akun AWS lainnya.
Sambungkan ke Amazon S3 tanpa menggunakan gateway internet atau NAT, dan kontrol sumber daya, permintaan, atau pengguna apa yang diizinkan melalui titik akhir VPC.
Kombinasikan metode konektivitas untuk menyesuaikan kebutuhan aplikasi Anda-Anda dapat menghubungkan VPC Anda ke Internet dan pusat data perusahaan Anda dan mengkonfigurasi tabel rute VPC Amazon untuk mengarahkan semua lalu lintas ke tujuan yang semestinya.

Layanan Aplikasi
         Layanan aplikasi ini desediakan oleh Amazon untuk melengkapi layanan-layanan yang lainnya. Layanan-layanan ini seperti aplikasi pencarian, aplikasi notifikasi, aplikasi email server, aplikasi workflow.
  1. Amazon CloudSearch adalah layanan untuk menggabungkan fungsi pencarian dari Amazon Cloud Search dengan aplikasi yang kita miliki.
  2. Amazon Simple Workflow Service (SWF) adalah layanan alur kerja proses bisnis atau mengelola infratruktur cloud di dalam Amazon Web Service.
  3. Amazon Simple Queue Service (SQS) adalah layanan yang menyediakan sistem antrian pesan/intruksi dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya.
  4. Amazon Simple Notification Service (SNS) adalah layanan yang menyerupai mailing list, di mana kita dapat melakukan notifikasi kepada klien, nasabah maupin pengguna-pengguna lainnya dengan mengirimkan Email dan SMS.
  5. Amazon Simple Email Service (SES) adalah layanan Email yang memperbolehkan menggunakan email server cloud untuk mengirimkan email dengan aman dan cepat.

    Metode Atau Implementasi Teknologi Amazon Web Services

     Amazon.com sebelumnya lebih terkenal dengan toko buku online-nya. Meski demikian, beberapa tahun yang lalu (sekitar tahun 2005), Amazon mengembangkan dirinya menjadi AWS (Amazon Web Service) yang menyediakan layanan komputasi awan, di mana setiap fungsi yang ada di dalamnya bisa diakses dengan panggilan Web Service.
      Protokol-protokol Web Service yang digunakan adalah SOAP dan REST. Konsep yang sangat penting dalam Amazon Web Service (AWS) adalah instance. Menggunakan suatu teknik yang dinamakan sebagai virtualisasi, para pengguna bisa melakukan pengembangan aplikasinya di atas berbagai perangkat keras dengan cara yang serupa dengan saat pengembangan aplikasi dilakukan pada sebuah mesin tunggal.

Rabu, 07 Juni 2017

Pengembangan dan penerapan sistem informasi pembandingan dalam kelompok UKM

L.C.R. Carpinetti dan O.T. Oiko

Departemen Teknik Produksi, Sekolah Teknik Sao Carlos,
 Universitas Sa'o Paulo, Sao Carlos, Brasil
Abstrak
Tujuan - Makalah ini bertujuan untuk berfokus pada pengembangan dan penerapan sistem informasi benchmarking yang dirancang untuk digunakan dalam cluster.

Desain / metodologi / pendekatan - Studi kasus sebagai metodologi penelitian lapangan untuk pengujian dan penyempurnaan teori.

Temuan - Meskipun mengalami kesulitan dan kurangnya kedewasaan untuk melakukan benchmarking dan manajemen kinerja untuk diatasi, institusi pemerintahan dan sebagian besar perusahaan telah menyadari bahwa penerapan sistem itu sendiri merupakan langkah untuk mengelola perbaikan cluster.
Batasan / implikasi penelitian - Penelitian masih dalam tahap awal dan penerapan sistem informasi perlu dilakukan lebih lanjut sehingga dapat mengkaji dan memvalidasinya.

Implikasi Praktis - Tidak adanya budaya pengambilan keputusan berdasarkan analisis informasi dan kurangnya sumber daya dapat menciptakan beberapa kesulitan dalam menggunakan metrik untuk sekelompok UKM.

Orisinalitas / nilai - Makalah ini mengusulkan untuk menerapkan konsep dan teknik manajemen kinerja bisnis dan perbaikan untuk mengelola kinerja kelompok perusahaan, menawarkan pendekatan baru mengenai bagaimana meningkatkan efisiensi kolektif suatu cluster.

Kata Kunci Pembandingan, Usaha kecil dan menengah, Manajemen Kinerja, Analisis Cluster Jenis kertas Studi kasus

pengantar

Dalam beberapa tahun terakhir, telah berkembang perhatian terhadap pengelompokan sebagai sarana untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya saing perusahaan, terutama UKM (Krugman, 1991; Porter,1998; Humphrey dan Schmitz, 1998). Meskipun istilah cluster secara sembarangan digunakan untuk berbagai pengaturan bisnis, dalam arti luas, ini mengacu pada konsentrasi geografis kegiatan ekonomi tertentu.

Aglomerasi perusahaan dalam kegiatan serupa atau terkait dapat memperbaiki ketersediaan sumber daya produksi, meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya. Bisa juga membuka peluang pasar jika tidak bisa diakses oleh perusahaan kecil. Keuntungan ini membuat pengelompokan cukup bermanfaat bagi perusahaan, terutama UKM, serta keberlanjutan ekonomi dan sosial masyarakat lokal dan regional.

Pembandingan

Praktek pembandingan dapat diklasifikasikan secara umum sesuai dengan sifat objek studi benchmarking dan mitra yang membandingkannya dengan perbandingan. Dalam hal objek studi, benchmarking dapat diklasifikasikan sebagai (Spendolini, 1993):

  . Proses benchmarking. Digunakan untuk membandingkan operasi, praktik kerja dan proses bisnis.
  . Pembandingan produk Digunakan untuk membandingkan produk dan / atau layanan.
  . Pembandingan strategis Digunakan untuk membandingkan struktur organisasi, praktik manajemen dan strategi bisnis. Dalam arti, ini berbagi beberapa kesamaan dengan pembandingan proses.

Mitra pembanding dapat mencakup unit lain dari organisasi yang sama, pesaing di pasar geografis dan organisasi yang sama atau berbeda dalam industri terkait atau tidak terkait, di negara yang sama atau berbeda.
       Klasifikasi patokan yang ditemukan dalam literatur terutama didasarkan pada jenis pasangan, sebagai berikut (Camp, 1989):

   Pembandingan internal Dengan perbandingan kinerja unit atau departemen dalam satu organisasi. Meskipun tidak eksplisit dalam definisi ini, perbandingan juga dapat dilakukan antara produk atau layanan serupa dari unit bisnis serupa.
   Benchmarking kompetitif Dengan perbandingan kinerja dengan produk pesaing langsung. Dalam hal ini, perbandingan produk atau layanan dan proses bisnis bisa dilakukan. Reverse engineering adalah istilah yang lebih tepat untuk benchmarking produk.
.   Pembandingan fungsional Ini adalah penerapan pembandingan proses yang membandingkan fungsi bisnis tertentu di dua atau lebih organisasi dalam industri yang sama
   Pembandingan generik Cari praktik terbaik tanpa mempedulikan industri. Hal ini mirip dengan tolok ukur fungsional namun tujuannya adalah untuk membandingkan dengan yang terbaik di kelas terlepas dari industri.
     Isu yang sangat kritis dalam praktik benchmarking berkaitan dengan aspek hukum dan etika dalam hubungan antar mitra. Boulter (2003) menyajikan keadaan di mana kekayaan intelektual harus dilindungi. Tentang hubungan dengan mitra benchmarking, Benchmarking Clearinghouse dari American Productivity and Quality Center (APQC, 2004) telah menghasilkan kode etik untuk proses benchmarking yang efektif, efisien dan etis. Di antara prinsip-prinsipnya, ini menekankan:

. Legalitas. Verifikasi aspek hukum dari penelitian ini, seolah-olah ada pembatasan terhadap pasar atau pertanyaan tentang rahasia dagang.

. Bertukar. Berikan kepada mitra patok jenis informasi yang diminta sama, secara lengkap dan tepat waktu, sehingga saling menguntungkan bisa dirasakan.

. Penggunaan informasi Data pembandingan harus digunakan hanya untuk tujuan pembandingan dan informasi yang diperoleh tentang organisasi lain selama studi tidak boleh dikomunikasikan di luar kecuali jika ada izin sebelumnya. Beberapa organisasi menawarkan layanan yang memfasilitasi pengembangan proyek benchmarking. Misalnya, The Benchmarking Exchangeq memungkinkan anggota, antara lain, untuk secara elektronik mencari dan berkomunikasi dengan calon mitra benchmarking, untuk meneliti yang terbaik di perusahaan kelas, untuk mengetahui bagaimana kinerjanya terbaik di kelas atau untuk meminta bantuan dan saran dari orang lain yang memiliki Sudah mengacu pada subyek perusahaan akan to benchmark. Layanan pembandingan juga disediakan oleh Benchmarking Clearinghouse dari APQC. Welch dan Mann (2001) memberikan tinjauan menyeluruh terhadap situs web peningkatan kinerja.

Pengelompokan industri

 Cluster adalah konsentrasi geografis dari perusahaan yang saling berhubungan, pemasok khusus, penyedia layanan, perusahaan di industri terkait, dan institusi terkait (misalnya universitas, lembaga standar, dan asosiasi perdagangan) di bidang tertentu yang bersaing tapi juga bekerja sama (Porter, 1998). Schmitz dan Nadvi (1999) menunjukkan bahwa aglomerasi perusahaan yang terlibat dalam kegiatan serupa atau terkait membawa keuntungan seperti kumpulan pekerja khusus, akses mudah ke pemasok input khusus dan layanan dan penyebaran cepat pengetahuan baru. Keunggulan itu, disebut lokal ekonomi eksternal, dapat berkontribusi pada pengurangan biaya untuk perusahaan yang berkerumun. Konsep ekonomi eksternal, digunakan oleh Krugman (1991) untuk menjelaskan mengapa aglomerasi bisa membawa manfaat efisiensi dan daya saing, pertama kali dikembangkan oleh Marshall (Schmitz, 1999), dalam bukunya yang hampir seratus tahun Principles of Economics. Dia mencatat bahwa aglomerasi perusahaan yang bekerja dalam kegiatan serupa atau terkait menghasilkan keuntungan seperti itu sebagai kumpulan pemasok bahan baku, peralatan dan layanan khusus, kumpulan pekerja khusus dan diseminasi pengetahuan baru.

Menambah teori pengelompokan industri, Schmitz dan Nadvi (1999) berpendapat bahwa

      Hasil ekonomi eksternal bukanlah penjelasan yang cukup bagi pertumbuhan perusahaan dalam suatu cluster dengan mempertimbangkan kerangka teoritis ini, definisi cluster yang lebih tepat harus memperhitungkan efek dan interaksi eksternal. Porter (1998) menyajikan sebuah definisi cluster sebagai konsentrasi geografis perusahaan yang saling berhubungan, khusus pemasok, penyedia layanan, perusahaan di industri terkait, dan institusi terkait (Misalnya universitas, lembaga standar, dan asosiasi perdagangan) di bidang tertentu itu bersaing tapi juga bekerja sama. Altenburg dan Meyer-Stamer (1999) mencantumkan beberapa karakteristik bahwa, selain ekonomi eksternal dan tindakan gabungan, dikatakan demikian hadir dalam kebanyakan definisi cluster, yang pada dasarnya terdiri dari hal-hal berikut:

. Hubungan ke depan dan ke belakang antara perusahaan-perusahaan di dalam cluster;
. Pertukaran informasi antara perusahaan dan institusi;
. Adanya infrastruktur kelembagaan terdiversifikasi yang mendukung kegiatan cluster; dan
. Identitas sosial dan budaya yang terdiri dari nilai-nilai umum.

Sistem informasi pembandingan

Sistem informasi benchmarking yang diusulkan untuk aplikasi ini terdiri dari dua bagian: database itu sendiri dan aplikasi web untuk akses jarak jauh ke database, yang dikembangkan, masing-masing, di SQL Server dan Active Server Pages. Situsnya, diakses melalui alamat www.numa.org.br/pb, umumkan informasi tentang benchmarking, link of interest dan bagaimana melakukan benchmarking. Untuk mendapatkan akses ke database, perusahaan harus mengisi formulir elektronik dengan:

Identifikasi dan informasi kontak; Jumlah karyawan dan volume penjualan; Dan kode aktivitas ekonominya menurut Aktivitas Ekonomi Nasional Brasil

Klasifikasi. Dalam bentuknya, perusahaan dapat memilih untuk namanya diungkapkan atau disimpan anonim (opsi default). Setelah mengirimkan formulir, perusahaan harus menunggu

Otorisasi untuk mendapatkan akses ke database sehingga bisa memasukkan data dan menghasilkan laporan.

Daerah terlarang

Area terlarang dibagi menjadi empat bagian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Bagian pertama, ditunjukkan dalam menu pilihan oleh "perusahaan", menyajikan informasi mengenai status perusahaan, jumlah metrik dan praktik yang terdaftar dalam database. Di bagian "praktik," yang ditunjukkan pada Gambar 2, perusahaan peserta memasukkan sebuah ringkasan (Sampai 5.000 karakter) dari pengalaman mereka terkait dengan perbaikan dan perubahan program atau tindakan yang mereka anggap telah membawa hasil positif yang signifikan.







Bagian "Metrik" yang ditunjukkan pada Gambar 3 memungkinkan pengguna untuk memasukkan metrik berdasarkan daftar metrik yang telah ditentukan. Tautan "informasi", di sebelah kanan setiap metrik, menyajikan rinciannya: nama, singkatan, rumus kalkulus, satuan, frekuensi dan instruksi untuk pengukuran. Metrik dapat difilter oleh: "perspektif," "terisi," "tidak terisi," "Milik sebuah cluster," dan "berdasarkan kalkulus." Perspektif kinerja adalah:Keuangan, klien, akuntabilitas sosial, orang, proses, pemasok dan iklim organisasi. "Milik sebuah cluster" menyaring metrik yang umum digunakan dan awalnya didefinisikan oleh cluster tertentu. "Berdasarkan kalkulus" menunjukkan metrik adalah hasil dari hubungan  matematis antara metrik lainnya.
Laporan
Setelah memasukkan metrik dan praktiknya sendiri, perusahaan peserta dapat melakukan pencarian benchmarking di database. Ada kemungkinan pencarian yang berbeda. Pertama, pengguna dapat memilih untuk membandingkan kinerjanya terhadap orang lain pada indikator tertentu. Pencarian dapat disaring menurut klasifikasi kegiatan ekonomi, lokalisasi geografis, jumlah karyawan dan volume penjualan. Gambar 4 menunjukkan bagian laporan di area terlarang. Laporan ini memberikan beberapa statistik metrik dalam database seperti nilai rata-rata dan standar penyimpangan, dan rangking perusahaan untuk metrik tertentu dan menunjukkan pilihan filter yang dipilih.

Bentuk kedua dari pembandingan adalah dengan cara praktik yang dijelaskan dalam database. Pengguna memilih praktik tertentu dan mungkin akan mendapatkan kembali daftar laporan pengalaman tentang implementasi dan penggunaan praktik tertentu tersebut. Hal ini juga memungkinkan untuk mendapatkan praktik daftar laporan yang terkait dengan metrik tertentu:

Pengguna memilih metrik tertentu dan jumlah perusahaan. Misalnya, pengguna dapat memilih untuk mendapatkan laporan praktik tentang lima kinerja terbaik pada kualitas metrik penyesuaian. Akhirnya, adalah mungkin untuk membuat laporan kinerja
Berdasarkan metrik tertentu dari perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan praktik tertentu.


Keamanan dan klausul penggunaan

Perlu dicatat bahwa prinsip timbal balik berlaku untuk penelusuran apa pun, yang berarti bahwa perusahaan peserta dapat memperoleh informasi kinerja dari orang lain hanya jikaInformasi yang sama telah disediakan dengan sendirinya. Perusahaan peserta juga mungkinHubungi perusahaan lain yang diidentifikasi dalam pencarian sebagai patokan dengan menggunakan fungsi mailing. Identifikasi perusahaan dipelihara sampai mereka memutuskan mengungkapkannya.

Studi kasus

Di Brasil, ada minat yang tumbuh dalam mempelajari dan mendukung pengelompokan industri, terutama perusahaan kecil, terutama didorong oleh beberapa kasus sukses yang dilaporkan dalam literatur khusus dan juga di media cetak (Schmitz, 1999; Altenburg dan Meyer-Stamer, 1999). ). Puga (2003), menggunakan metodologi berdasarkan hasil pencarian lokasi (relatif)

Signifikansi pekerjaan di sektor industri tertentu di suatu wilayah dibandingkan dengan kepentingannya di Brasil, lebih besar dari lima) dan koefisien Gini lokasi (sama atau lebih besar dari 0,5), mengidentifikasi 193 aglomerasi di Brasil, yang terdiri dari hampir 77.000 perusahaan, bertanggung jawab atas Lebih dari 680.000 pekerjaan dan ekspor lebih dari $ 3.700 juta. Dari jumlah tersebut, 42 cluster berada di Negara Bagian Sao Paulo, terutama di sektor alas kaki, tekstil, furnitur, dan keramik.Menyadari pentingnya kelompok industri untuk pembangunan ekonomi dan sosial, Federasi Industri Negara Bagian Sao Paulo (FIESP) dan "SEBRAE" (sebuah badan untuk mendukung usaha kecil) telah meluncurkan sebuah proyek untuk dipromosikan. Kerjasama antar perusahaan di beberapa klaster industri di Negara Bagian Sao Paulo

Untuk menguji dan menganalisis penerapan sistem informasi benchmarking yang diusulkan pada bagian sebelumnya, aplikasi percontohan dilakukan di dua kelompok industri UKM yang berpartisipasi dalam proyek yang didanai oleh pemerintah.

Lembaga untuk meningkatkan produktivitas dan hasil. Penelitian kasus adalah metodologi penelitian umum yang diadopsi untuk penelitian lapangan (Voss et al., 2002). Kriteria untuk memilih kelompok adalah: keterlibatan badan pemerintahan yang mempromosikan tindakan bersama di antara perusahaan cluster. Dalam kasus pertama, partisipasi dalam proyek yang dipromosikan oleh FIESP / SEBRAE digunakan sebagai indikator keterlibatan semacam itu.

Kasus penelitian pertama

Kelompok pertama yang diteliti mencakup 586 UKM yang kegiatannya diklasifikasikan, menurut Klasifikasi Kegiatan Ekonomi Nasional Brasil, sebagai produksi

Dari tekstil, khususnya sprei (Kode 13.51-1). Terletak di Ibitinga, sebuah kota di negara Bagian Sao Paulo dengan populasi sekitar 50.000 orang. Sebagian besar perusahaan didirikan pada tahun 1980an dan 1990an namun aglomerasi dimulai pada tahun 1960an. Lebih tahun, aglomerasi telah menyebabkan berkembangnya beberapa keunggulan (ekonomi eksternal) seperti: angkatan kerja khusus; Pemasok bahan dan layanan khusus; Serta infrastruktur lokal untuk ritel.

Interaksi antara tim peneliti dan institusi yang mengatur cluster dimulai pada bulan Januari 2006. Setelah berhubungan dengan agen pemerintahan, menjadi jelas bahwa bagi para periset dan agen bahwa manajemen kinerja merupakan langkah penting untuk mengevaluasi manfaat dari Tindakan dilakukan untuk mendukung perusahaan dan mempromosikan kerja sama. Akibatnya, mendefinisikan metrik dan benchmark bisa menjadi inisiatif yang berharga. Oleh karena itu, setelah kontak pertama ini untuk menyajikan sistem informasi benchmarking, aplikasi pilot dilanjutkan seperti yang dijelaskan di bawah ini:

. Mengajukan proposal kepada pengusaha cluster untuk mendapatkan komitmen dari mereka untuk mengikuti aplikasi;

. Mendefinisikan metrik yang akan digunakan dalam proses benchmarking;

. Tindak lanjut bulanan masukan metrik dalam database; dan

. Secara berkala menilai kemajuan dan hasil.

Kasus penelitian kedua

Kasus kedua yang diteliti adalah sekelompok produsen alas kaki wanita yang mencakup 180 perusahaan UKM yang kegiatannya diklasifikasikan, menurut orang Brasil klasifikasi Nasional Kegiatan Ekonomi, sebagai pembuatan sepatu kulit (Code 15.31-9). Terletak di Negara Bagian Sao Paulo, di sebuah kota dengan populasi sekitar 90.000 orang. Perusahaan di cluster tersebut mempekerjakan sekitar 8.000 orang dan berproduksi 100.000 pasang sepatu sehari, yang sesuai dengan 2 persen permintaan sepatu wanita di Brasil. Tata kelola cluster dipimpin oleh asosiasi sepatu lokal.

Pembuat (Sindicalc¸ados) bekerja sama dengan "SEBRAE" (badan untuk mendukung usaha kecil). Sejak April 2005, mereka telah mengkoordinasikan pengembangan proyek kerjasama yang sangat mirip dengan yang disajikan dalam kasus pertama, yang melibatkan 50 perusahaan kecil cluster tersebut. Dua lembaga pendidikan lainnya terlibat dalam proyek ini: "SENAI" (Dinas Tenaga Kerja Nasional untuk Angkatan Kerja Industri, yang menyediakan kursus teknis untuk mempersiapkan angkatan kerja lokal dan "Fatec" (sebuah fakultas teknologi negara). Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan dengan meningkatkan volume penjualan dan nilai pasar. Pembahasan hasil aplikasi percontohan telah mengungkapkan beberapa keterbatasan yang harus ditangani. Pertama, dalam kedua kasus tersebut hanya sebagian kecil dari perusahaan-perusahaan di dalam cluster terlibat dalam aplikasi Karena itu, database menjadi tidak penting untuk membandingkan dan belajar dari pengalaman masing-masing sebagai sarana untuk meningkatkan kinerja.

Selain itu, keterbatasan dalam penerapan metrik dapat dilihat pada kedua aplikasi: kesulitan dalam menerapkan metrik dari faktor kinerja utama; Sebuah kecenderungan mengukur biaya tradisional dan hasil keuangan; Tidak adanya budaya pengambilan keputusan berdasarkan analisis informasi dan akhirnya kekurangan sumber daya. Ini adalah poin yang sangat penting untuk ditangani dalam aplikasi masa depan.

Kesimpulan

Sistem informasi untuk benchmarking dan manajemen kinerja kolaboratif yang dikembangkan dalam penelitian ini sejalan dengan tren benchmarking yang diulas di dalam literatur. Namun, aplikasi telah menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun basis data yang dapat benar-benar bermakna untuk tujuan pembandingan dan memerlukan pengelolaan kedewasaan, budaya organisasi manajemen kinerja dan akhirnya prosedur sistematis untuk mengumpulkan dan memasukkan data.

Namun, terlepas dari kesulitan yang ditunjukkan dan kurangnya kedewasaan untuk benchmarking dan manajemen kinerja yang harus diatasi, institusi pemerintahan dan sebagian besar perusahaan telah menyadari bahwa implementasi sistem ini sendiri merupakan langkah untuk mengelola perbaikan cluster ini.

Untuk konsolidasi sistem informasi ini, harus diperluas untuk memasukkan data UKM dari kelompok yang berbeda, di industri yang sama atau berbeda. Ini akan membawa manfaat dari database yang lebih menarik sekaligus akan memungkinkan tolok ukur fungsional. Cara lain untuk menginduksi pendaftaran UKM di sistem informasi harus dipikirkan seperti menawarkan penghargaan untuk praktik pengelolaan terbaik yang dilaporkan; Atau bisa juga dalam bentuk diskon dalam biaya afiliasi asosiasi.